SURABAYA - Pemilihan Umum Legislatif menjadi ajang politikus muda untuk bertarung.Puluhan calon legislatif (caleg) yang ratarata berumur antara 30 hingga 40 tahun menghiasi bursa calon legislatif yang dipilih secara langsung ini.
SURABAYA - Pemilihan Umum Legislatif menjadi ajang politikus muda untuk bertarung.Puluhan calon legislatif (caleg) yang ratarata berumur antara 30 hingga 40 tahun menghiasi bursa calon legislatif yang dipilih secara langsung ini.
Sayangnya, kemunculan caleg muda ini diperkirakan tidak akan membawa perubahan apapun terhadap situasi politik dan ekonomi di Jatim. Analis Politik Unair Airlangga Pribadi menyatakan, salah satu ukuran kualitas dari caleg muda adalah kemampuannya menguji APBD. Dari sini akan diketahui cara pandang, juga cara pengelolaan mereka terhadap APBD.
Kemampuan inilah yang menjadi kelemahan politikus muda tersebut. ”Sejauh ini belum ada caleg muda yang melakukan uji APBD. Bahkan saat ini belum ada komitmen-komitmen politik dari caleg tersebut untuk memperbaiki kondisi rakyat,”ujarnya kemarin. Kondisi ini diperparah dengan masih cukup kuatnya hubungan antara caleg muda ini dengan elit politik terdahulu.
Caleg muda hanya menjadi 'perpanjangan tangan' dari elit yang sebelumnya sudah lama berkiprah. ”Mereka telah melakukan transaksi denganelitpolitiklainatautokoh birokrasi dengan kesepakatan jika nanti terpilih,”imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan analis politik Suko Widodo. Dia juga meragukan kualitas caleg muda ini, alasanya mereka minim pengalaman berpolitik dalam lingkup yang luas.”Latar belakangnya kan banyak berasal dari organisasi kampus, organisasi masyarakat dan juga LSM,” terangnya.
0 komentar:
Posting Komentar